Jakarta -
Tes wawancara Calon anggota Dewas KPK hari pertama telah digelar. Beragam pertanyaan dilontarkan kepada 10 anggota cadewas KPK.
Tes wawancara cadewas KPK digelar di Gedung Aula 3 Kementerian Sekretariat Negara, pada Kamis (19/9/2024). Ada 11 orang yang menjadi panelis, 2 orang diantaranya adalah panelis eksternal.
Pansel KPK akan melakukan tes selama 30 menit untuk tiap peserta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah beberapa pertanyaan dalam tes dewas KPK itu.
1. Hubungan Dewas dan Pimpinan KPK
Peserta yang pertama kali di tes adalah Achmed Sukendro. Di pertanyaan pembuka salah satu panelis yang merupakan akademisi, Prof Ningrum Natasya Sirait, bertanya terkait hubungan antara Dewas KPK dan Pimpinan KPK.
"Ya kemarin ada permasalahan antara Dewas dengan pimpinan KPK sampai kepada ranah hukum. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi," jawab Achmed.
"Karena dalam berorganisasi itu ada komunikasi organisasi harus kita laksanakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di internal organisasi tersebut," tambahnya.
2. Konflik Dewas dan Pimpinan KPK
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menjalani tes wawancara cadewas KPK. Dalam tes itu, Benny ditanyai pandangannya mengenai konflik antara pimpinan dan dewas KPK.
"Salah satu yang dipermasalahkan terkait dengan konflik antara pimpinan dan dewas itu kan dewas meminta data itu ke PPATK langsung. Sikap bapak sendiri bagaimana?" tanya salah satu Pansel KPK yang juga merupakan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dalam tes wawancara cadewas KPK di Gedung Aula 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Benny pun menjawab lebih dulu memanasnya hubungan antara pimpinan dan dewas harus diselesaikan tanpa konflik. Dirinya menyebut bahwa harus ada komunikasi yang baik antara pimpinan KPK dengan dewas itu sendiri.
"Jadi yang saya sampaikan tadi, pertama nanti kita duduk bareng. Masalah-masalah yang selama ini terjadi harus di-clear-kan kemudian disepakati," kata Benny.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.