Dipengaruhi Sentimen Global & Domestik, IHSG Diproyeksi Kembali Melemah Hari Ini

3 hours ago 1
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan koreksi pada perdagangan Senin (23/9). IHSG ditutup melemah 2,054 persen ke level 7.743 pada perdagangan Jumat (20/9).

Analis Phintraco Sekuritas memandang IHSG akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan awal pekan keempat September 2024 ini.

Sentimen dari global, terdapat rilis data S&P Global Composite PMI Flash September 2024 di AS pada hari ini, Senin (23/9) yang diperkirakan akan turun di level 53 pada September 2024 dari sebelumnya 54,6.

Penurunan komponen pada Composite PMI, disebabkan ekspektasi penurunan dari sisi jasa yang diperkirakan sebesar 54 dari sebelumnya 55,7. Sementara sisi manufaktur diperkirakan sedikit tumbuh di level 48 dari sebelumnya 47,9.

Pada hari yang sama, di Eropa juga terdapat rilis data Euro Area HCOB Composite PMI Flash September 2024 yang diperkirakan akan stagnan di level 51.

“Berbeda dengan AS, komponen PMI jasa diperkirakan akan sedikit meningkat di level 53 dari sebelumnya 52,9, sedangkan PMI manufaktur diperkirakan masih dalam zona kontraksi di level 45,6,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (23/9).

Lalu sentimen dari domestik adalah adanya rilis pertumbuhan jumlah uang beredar pada Agustus 2024 yang dijadwalkan pada Senin (23/9). Pada Juli 2024, posisi uang yang beredar tercatat tumbuh sebesar 7,4 year on year (yoy) yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

“Adapun pertumbuhan jumlah uang beredar pada Agustus 2024 diharapkan tetap tumbuh stabil seiring dengan pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 yang terjaga tumbuh double digit yakni 11,4 yoy,” tambah analis Phintraco Sekuritas.

Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (23/9) meliputi MBMA, PGAS, JSMR, AKRA, MEDC, dan PTBA.

Analis MNC Sekuritas melihat, secara teknikal pada penutupan Jumat (20/9), IHSG terkoreksi 2,05 persen ke 7,743 disertai tingginya tekanan jual.

Patut diwaspadai apabila IHSG belum mampu break dari 7,910-7,923 sebagai resistance terdekatnya, maka posisi IHSG pada label merah sudah mengakhiri wave [i] dari wave 3, atau wave 3 dari wave (3).

“Hal tersebut berarti, posisi IHSG saat ini sedang membentuk awalan dari wave [ii] dari wave 3 atau wave 4 dari Read Entire Article