Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan dari negara Indonesia yang tertulis pada Pancasila. Sebutkan ciri-ciri Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu hal yang sering ditanyakan berkaitan dengan semboyan Indonesia ini.
Sebab, terdapat alasan di balik pemilihan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, terdapat beberapa fakta menarik dibalik pemilihan semboyan yang berada di kaki burung Garuda Pancasila ini.
Ciri-Ciri Bhinneka Tunggal Ika
Dikutip dari buku Indonesiaku Bhinneka Tunggal Ika oleh Isra Widya Ningsih, dkk. (2022) Bhinneka Tunggal Ika merupakan berasal dari kerajaan Mataram dalam Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada pupuh 139 bait 5 yang berbunyi:
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Konon antara ajaran Buddha dan Hindu berbeda, namun kapan Tuhan dapat dibagi-bagi, sebab kebenaran Jina dan Siwa adalah tunggal, berbeda itu tapi satu jualah itu, tak ada dharma (jalan kebaktian/kebaikan) yang mendua tujuan)."
Bhinneka Tunggal Ika menjadi pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa yang majemuk, namun tetap menjunjung tinggi kesatuan.
Selain itu, Bhinneka Tunggal Ika memiliki konsep sebagai landasan multikulturalisme. Sebagaimana yang terjadi di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan budaya.
Akan tetapi, perbedaan tersebut bukan menjadi sebuah halangan, namun semakin mempererat persatuan dan kesatuan yang ada di Indonesia dalam berkehidupan bermasyarakat.
Selain itu, Bhinneka Tunggal ika memiliki beberapa ciri-ciri yang ada di dalamnya seperti pertanyaan sebutkan ciri-ciri Bhinneka Tunggal Ika.
Adapun jawaban dari pertanyaan tersebut yang dikutip dari buku yang sama sebagai berikut:
Fakta di Balik Bhinneka Tunggal Ika
Terdapat beberapa fakta menarik di balik dipilihnya Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol negara Indonesia, yakni:
1. Bukan Buatan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia
Di sela-sela sidang BPUPKI, terjadi diskusi beberapa antara M. Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno. Beberapa tahun kemudian, Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan ke dalam rancangan Lembaga Negara Republik Indonesia dalam burung Garuda Pancasila.
Lambang negara Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal I...