Eks Wakil Ketua PN Jakpus Divonis 12,5 Tahun Bui di Kasus Suap Vonis Lepas CPO

6 days ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Eks Wakil Ketua Pengadilan Negara Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta saat sidang putusan terdakwa korupsi crude palm oil (CPO) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Mantan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta, divonis 12,5 tahun penjara. Majelis hakim menilai Arif telah terbukti menerima suap terkait penjatuhan vonis lepas terhadap tiga terdakwa korporasi di kasus korupsi crude palm oil (CPO).

"Menyatakan Terdakwa Muhammad Arif Nuryanta tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menerima suap secara bersama-sama," kata Ketua Majelis Hakim, Effendi, membacakan amar putusan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/12).

"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Muhammad Arif Nuryanta oleh karena itu dengan pidana penjara selama 12 tahun dan 6 bulan," lanjutnya.

Selain pidana badan, Arif juga dijatuhi pidana denda sebesar Rp 500 juta. Apabila tak dibayar, akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan.

Tak hanya itu, Arif juga dikenakan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti sebesar Rp 14,7 miliar subsider 5 tahun penjara.

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang meminta agar Arif dihukum 15 tahun penjara.

Dalam menjatuhkan putusan, hakim turut mempertimbangkan hal yang memberatkan dan meringankan.

Eks Wakil Ketua Pengadilan Negara Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta saat sidang putusan terdakwa korupsi crude palm oil (CPO) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Hal yang memberatkan vonis Arif yakni:

Keadaan yang meringankan:

Dalam pertimbangannya, hakim menyebut uang suap yang diterima Arif itu berasal dari Ariyanto, Marcella Santoso, Junaedi Saibih, dan M. Syafe'i selaku advokat atau pihak yang mewakili kepentingan terdakwa korporasi Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.

Uang diberikan Ariyanto dkk kepada Arif melalui Panitera Muda, Wahyu Gunawan. Uang suap yang diterima kemudian dibagi-bagi, termasuk kepada majelis hakim yang mengadili perkara CPO: Djuyamto, Agam Syarief, dan Ali Muhtarom.

Rinciannya, Arif menerima Rp 14,7 miliar; Wahyu Rp 2,3 miliar; Djuyamto Rp 9,2 miliar; serta Agam dan Ali masing-masing Rp 6,4 miliar. Atas perbuatannya, Arif terbukti melanggar Pasal 6 ayat 2 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dalam persidangan terpisah, Wahyu Gunawan juga dijatuhi hukuman 11 tahun dan 6 bulan penjara oleh hakim. Dia juga dijatuhi denda Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.

Selain itu, Wahyu juga dijatuhi pidana tambahan membayar uang pengganti sebesar Rp 2.365.300.000.

Read Entire Article