Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan pendapat akhir gubernur saat Rapat Paripurna DPRD Jabar beragendakan Laporan Pansus IX, Persetujuan Raperda RPJMD, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Senator DPD RI Aanya Rina Casmayanti mengaku bakal menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menyampaikan kondisi kemiskinan di Kota Tasikmalaya yang masih tinggi sebesar 11 persen lebih. Setelah pertemuan itu, diharapkan terdapat intervensi untuk mengurangi angka kemiskinan.
Ia mengatakan telah berkeliling ke sejumlah kabupaten kota di Jawa Barat sejak tanggal 21 Juli hingga tanggal 15 Agustus mendatang termasuk ke Kota Tasikmalaya, Selasa (30/7/2025) kemarin. Aspirasi yang didapatkan dari berbagai daerah akan segera disampaikan kepada Gubernur Jabar dan pemerintah pusat agar muncul solusi.
Di Kota Tasikmalaya, Aanya mengaku bertemu dengan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya. "Aspirasi yang diserap akan disampaikan kepada gubernur dan pemerintah pusat sebagai bahan kebijakan," ucap dia melalui keterangan resmi, Kamis (31/7/2025).
Dari hasil dialog dengan Pemkot Tasikmalaya, ia menyebut terdapat sejumlah persoalan yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah agar dapat dicarikan solusinya. Diantaranya penanganan stunting, sanitasi dan air bersih untuk keluarga miskin dan kemiskinan.
"Saat ini angka kemiskinan di Tasikmalaya tercatat lebih dari 11 persen," kata dia.
Selain itu, ia mendapatkan aspirasi terkait kebutuhan ruang kelas dan rehabilitasi ruang kelas kurang lebih 500 ruangan, tenaga guru dan sarana pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk penanganan sampah yang efektif dan pembangunan tempat pembuangan sampah.
Aanya pun mengaku mendapatkan aspirasi usulan pembangunan Tol Getaci tahap II dengan dua akses keluar yaitu di kawasan Taman Sari dan ujung kota. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di selatan Kota Tasikmalaya.
Ia mengaku akan mendorong di tingkat pusat agar kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan menyasar program-program kabupaten dan kota. Salah satunya menyasar kebutuhan yang diperlukan Kota Tasikmalaya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya tahun 2024 menunjukan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya mencapai 11,10 persen. Dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 76,71 ribu jiwa. Tasikmalaya menjadi daerah ketiga tertinggi angka kemiskinan di Jabar setelah Kabupaten Indramayu (11,93) dan Kabupaten Kuningan (11,88).