
LAHAN pertanian seluas 1.046 hektare di sekitar Sungai Tanggung, Kabupaten Jember, dipastikan mendapat aliran air kembali, setelah proyek bendungan pelimpahan Sungai Tanggul, selesai dikerjakan.
“Proyek ini akan selesai Desember 2025, Insya Allah akan bisa mengairi sawah milik petani seluas 1.046 hektare,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai meninjau proyek Pelimpahan Sungai Tanggul, Kabupaten Jember, Sabtu (13/9).
Sungai yang melintasi sejumlah desa Tanggul ini Tahun 2019 tergerus banjir dan membuat saluran air tersendiri langsung ke laut. Saluran air ke sawah tertutup.
Akibatnya banyak petani di Desa Tanggul, sejak 2019 tidak mendapat aliran air. Untuk mengairi sawah mereka menggunakan cara manual dengan sumur pompa.
Kondisi ini, kata Khofifah menyebabkan produksi air menjadi menurun drastis, pada gilirannya petani tidak mendapat hasil maksimal. “Hasil padi menurun drastis,” katanya.
Pemprov Jatim dan Pemkab Jember kemudian mengidentifikasi untuk mencari cara agar petani bisa kembali mendapatkan air. Maka dibangunkalan proyek pelimpahan, air yang awalnya ke sungai bisa kembali ke sawah kembali.
Ditegaskan, proyek ini menjadi strategis, dimana ada produksi padi yang awalnya rendah bisa kembali naik lagi. “Produksi padi dipastikan akan naik kembali, seiring dengan operasional bendungan,” katanya.
Pemprov Jatim menargetkan musim tanam di Januari ini sudah bisa berjalan dengan irigasi yang bagus dan produksi kembali meningkat drastis, air sudah mengalir normal.
“Nanti kalau sudah aliran sungainya lancar selesai bendungan ini maka kita harapkan bahwa siklus pertanian di daerah sini bisa kembali ke supply dengan irigasi yang cukup,” ujarnya.(FL/I-1)