
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Tengah terus berupaya memperkuat perekonomian daerah melalui pengembangan komoditas rajungan di wilayah Demak dan Jepara.
Program penguatan perekonomian daerah ini sejalan dengan salah satu visi Asta Cita yang ingin diwujudkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Untuk mendorong program tersebut, OJK menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan sektor kelautan dan perikanan, khususnya komoditas rajungan di wilayah Kabupaten Demak dan Jepara antara pelaku usaha, Industri Jasa Keuangan (IJK), dan offtaker yang dilaksanakan di Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, Kamis (11/9).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh Bupati Demak Eistianah, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Demak dan Jepara, pimpinan IJK yang tergabung dalam Forum Komunikasi IJK Jawa Tengah, pelaku usaha, nelayan, dan offtaker sektor perikanan.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Hidayat Prabowo, menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi daerah memerlukan ekosistem sektor usaha yang terintegrasi.
“Penandatanganan akta bersama antara pelaku usaha, IJK, dan offtaker diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor prioritas daerah, termasuk perikanan rajungan, sehingga memberi kontribusi nyata terhadap perekonomian Jawa Tengah,”kata Hidayat.
Program pengembangan ekonomi daerah oleh OJK dan TPAKD telah dimulai sejak 2024 melalui pengembangan ekosistem padi dan jagung di Kabupaten Grobogan.
Tahun 2025, program ini diperluas ke Kabupaten Cilacap dan Karanganyar, serta kini menyasar sektor kelautan dan perikanan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan Pemerintah Daerah bersama TPAKD terus berupaya menghadirkan solusi dalam pengembangan ekonomi prioritas.
Langkah yang telah dilakukan antara lain memfasilitasi teknologi pertanian dan perikanan, memperkuat infrastruktur, serta mendorong kemitraan usaha antara petani/nelayan dengan perbankan maupun koperasi.
Lanjutnya, momentum ini diharapkan tidak hanya seremonial semata, tetapi juga menjadi langkah awal bersama untuk mewujudkan Jawa Tengah yang semakin cerdas dan melek keuangan.
1Bupati Demak, Eistianah, menambahkan bahwa potensi rajungan di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, telah menjadi penggerak ekonomi masyarakat setempat.
“Penandatanganan perjanjian kerja sama yang kita laksanakan hari ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, nelayan, desa, dan dunia usaha. Menjadi harapan bersama, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasar bagi hasil tangkapan rajungan, meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta membuka peluang investasi yang lebih luas di sektor perikanan dan kelautan khususnya di Kabupaten Demak,” ujar Eistianah.
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya rajungan.
“Mari bersama membangun ekosistem rajungan yang produktif, sehat, dan berkelanjutan, sehingga memberi manfaat bagi generasi sekarang dan mendatang,” ujar Ibnu.
Implementasi Program GencarkanSelain penandatanganan kerja sama tersebut, juga dilakukan penunjukan Campaign Manager dan Campaign Collaborator sebagai tindak lanjut Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan).
Inisiatif ini diharapkan memperkuat edukasi keuangan masyarakat secara lebih masif, merata, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
“Dengan adanya Campaign Manager dan Campaign Collaborator yang dikukuhkan pada hari ini diharapkan edukasi keuangan dapat dilakukan dengan lebih masif dan berkelanjutan yang diharapkan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Selain itu, pemetaan rencana edukasi keuangan pun dalam dilakukan dengan lebih baik dan merata, sehingga tidak ada lagi kabupaten/kota yang berlum teredukasi,” kata Hidayat.
Sebagai tambahan, TPAKD Jateng sejak 2024 juga telah menginisiasi Duta Literasi Perintis Keuangan, dengan lebih dari 200 duta literasi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Jawa Tengah untuk memperkuat digitalisasi dan literasi keuangan masyarakat.
OJK berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dan pemangku kepentingan lain dalam mendorong kemandirian ekonomi desa, meningkatkan literasi keuangan, serta mempercepat inklusi keuangan nasional. (H-1)