Kementerian PPPA : Kasus Filisida Dipicu Mental Ibu, Persoalan Ekonomi, dan Rendahnya Dukungan 

1 day ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Kasus Filisida Dipicu Mental Ibu, Persoalan Ekonomi, dan Rendahnya Dukungan  Ilustrasi.(freepik)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut bahwa kasus filisida atau pembunuhan anak-anak yang dilakukan orangtua dipicu oleh berbagai masalah kompleks. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan masalah tersebut mulai dari kesehatan mental orangtua hingga persoalan ekonomi dan rendahnya dukungan masyarakat.

"Masalah filisida itu banyak dipicu oleh kesehatan mental ibunya, masalah ketahanan keluarga yg lemah, masalah ekonomi, masalah dukungan masyarakat rendah dan lain-lain," kata Pribudiarta saat dihubungi, Selasa (9/9).

Seperti diberitakan, kasus filisida maternal teranyar terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seorang ibu berinisial EN, 34, ditemukan tewas gantung diri dan dua anaknya usia 9 tahun dan 11 bulan diduga diracun oleh ibunya di sebuah rumah kontrakan di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (5/9). Peristiwa tragis ini diketahui pertama kali oleh YS, suami EN yang baru pulang kerja pada Jumat (5/9) subuh. Polisi juga menemukan sebuah surat wasiat yang ditinggalkan oleh korban, yang berisi penderitaan hidup dan kekesalan hati sang istri kepada suaminya

Oleh karena itu, KemenPPPA menegaskan pentingnya penguatan sistem perlindungan anak berbasis masyarakat melalui program Kota Layak Anak (KLA).

Menurut Pribudiarta, program ini memiliki 24 indikator yang memastikan terpenuhinya hak anak, mulai dari hak sipil, pengasuhan, kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan khusus.

"Kami mendorong seluruh daerah mengembangkan Kota Layak Anak sebagai instrumen untuk memastikan anak-anak terpenuhi haknya secara menyeluruh. Dalam program ini, kami juga menekankan pentingnya peran masyarakat, karena perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab negara, tetapi juga tanggung jawab sosial bersama," ujarnya.

Selain itu, KemenPPPA juga menginisiasi penguatan modal sosial masyarakat melalui pembangunan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di tingkat desa dan kelurahan. RBI menjadi gerakan kolektif seluruh pemangku kepentingan di akar rumput untuk melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk kasus tragis filisida.

"Jika ruang bersama ini terbangun dengan baik, masyarakat akan memiliki kesadaran dan kapasitas untuk saling menjaga, sehingga risiko terjadinya kekerasan terhadap anak dapat dicegah sejak dini," tuturnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat, KemenPPPA optimis upaya perlindungan anak dapat semakin kuat, sehingga kasus-kasus kekerasan ekstrem terhadap anak tidak lagi terulang.

Kasus filisida juga terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Agustus 2025. Di mana dua anak perempuan kakak beradik berusia 6 dan 3 tahun ditemukan tewas di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sementara ibunya berinisial VM, 31, ditemukan bersembunyi di dalam toilet portabel di sekitaran lokasi kejadian.

Kejadian tragis ini bermula ketika pada Rabu (30/7) pagi, VM membawa kedua anaknya ke tengah laut hingga keduanya tenggelam. Namun VM terseret ombak hingga ke tepi pantai. Ia pun kemudian bersembunyi di dalam toilet. Sore harinya, polisi menemukan VM dalam kondisi linglung. (H-4)

Read Entire Article