Jakarta (ANTARA) - Hampir seluruh bendera negara di dunia berbentuk persegi panjang atau persegi, namun Nepal menjadi satu-satunya negara yang menampilkan desain berbeda. Bendera Nepal berbentuk unik dengan dua segitiga yang bertumpuk, menjadikannya salah satu simbol kebangsaan paling mudah dikenali sekaligus sarat makna sejarah, budaya, dan spiritualitas.
Sejarah dan asal-usul
Bentuk segitiga pada bendera Nepal sudah digunakan sejak era Dinasti Malla (abad ke-12 hingga ke-18), ketika wilayah Nepal masih terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Tradisi penggunaan panji berbentuk segitiga kemudian berlanjut hingga masa modern.
Pada 1928, Nepal secara resmi mengadopsi bendera nasional dengan dua segitiga yang disatukan berbingkai biru. Bagian atasnya menampilkan bulan sabit dengan wajah, sementara bagian bawah menampilkan matahari dengan wajah. Perubahan besar terjadi pada 16 Desember 1962, ketika Nepal menetapkan desain modern tanpa wajah pada simbol matahari dan bulan, bertepatan dengan pengesahan konstitusi pertama.
Keputusan mempertahankan bentuk segitiga pada saat itu juga menjadi simbol identitas yang berbeda dari negara-negara lain di dunia, sekaligus penegasan kedaulatan Nepal sebagai negara merdeka, meski berada di antara dua kekuatan besar, India dan Tiongkok.
Baca juga: Presiden Nepal imbau semua pihak bekerja sama, percaya pada pemerintah
Simbolisme segitiga, matahari, dan bulan
Dua segitiga yang bertumpuk pada bendera melambangkan Pegunungan Himalaya, termasuk Gunung Everest yang menjadi puncak tertinggi dunia. Bentuk segitiga juga dikaitkan dengan dua dinasti berpengaruh di Nepal, yakni Dinasti Shah dan Rana.
Simbol bulan sabit pada bagian atas merepresentasikan ketenangan, kesejukan, serta kondisi iklim pegunungan yang dingin. Bulan juga dihubungkan dengan ajaran Buddha yang menekankan perdamaian dan pencerahan.
Sementara itu, matahari pada segitiga bawah melambangkan energi, keteguhan, serta iklim hangat di dataran rendah Nepal. Dalam tradisi Hindu, matahari menjadi simbol kekuatan dan kehidupan. Keduanya mencerminkan harapan bahwa Nepal akan tetap bertahan selama matahari dan bulan masih bersinar di langit.
Warna dan makna filosofis
Bendera Nepal didominasi warna merah dengan tepian biru. Warna merah melambangkan keberanian, semangat, serta keteguhan rakyat Nepal dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk kondisi geografis yang keras dan dinamika politik yang berliku. Warna ini juga diambil dari bunga nasional Nepal, rhododendron, yang tumbuh subur di wilayah pegunungan.
Sementara itu, garis tepi berwarna biru menandakan perdamaian, harmoni, dan optimisme. Perpaduan merah dan biru mencerminkan keseimbangan antara kekuatan dan ketenangan, sebuah filosofi yang juga hadir dalam sejarah panjang Nepal.
Baca juga: Kemlu RI evakuasi belasan WNI dari Nepal menyusul kerusuhan besar
Simbol identitas dan kebanggaan nasional
Bagi rakyat Nepal, bendera ini bukan sekadar lambang negara, melainkan simbol identitas dan kebanggaan. Desainnya yang khas sekaligus menjadi pengingat akan warisan sejarah, keberagaman agama, dan ketangguhan bangsa di tengah berbagai tantangan.
Bendera Nepal selalu berkibar dalam upacara resmi, perayaan nasional, maupun kegiatan budaya. Bahkan, sekolah-sekolah di Nepal mengajarkan arti penting bendera ini kepada generasi muda agar nilai-nilainya tetap terjaga.
Bendera Nepal dengan bentuk segitiga bertumpuk bukan hanya berbeda secara visual dari negara lain, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam tentang keteguhan, perdamaian, dan keberagaman spiritual. Di tengah homogenitas bentuk bendera negara di dunia, bendera Nepal menjadi simbol keunikan sekaligus bukti bahwa identitas nasional dapat tercermin kuat melalui sebuah kain yang berkibar.
Baca juga: Apa kronologi demo Gen Z di Nepal? Ini penyebabnya
Baca juga: Apakah Nepal negara komunis? Ini faktaknya
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.