
BANK Jateng sangat mengapresiasi keberhasilan gabungan Tim Polda Jateng dan Polres Surakarta untuk memburu dan menangkap Anggun, sopir bank yang membawa kabur uang Rp10 miliar. Tersangka ditangkap di tempat persembunyiannya di Desa Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Selain menangkap Anggun, polisi berhasil mengamankan uang Rp9,64 miliar yang merupakan sisa rampokan sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri itu.
Tersangka yang berprofesi sopir mobil bank ini hanya sempat membelanjakan sekitar Rp300 jutaan yang dipergunakan untuk membeli rumah di Desa Panggang, mobil, handphone, serta sepeda motor.
Usai mencokok Anggung, polisi gabungan mengamankan sejumlah barang bukti, yakni satu unit mobil Daihatsu Sigra, uang tunai Rp9,64 miliar, satu unit Daihatsu Ayla, empat sepeda motor Honda Vario, serta beberapa ponsel.
"Bank Jateng Pusat di Semarang sangat mengapresiasi dan sekaligus berterima kasih, polisi bergerak cepat, sehingga berhasil menangkap sopir perusahaan kami, dan juga menyelamatkan uang Rp9,64 miliar," tandas Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko Bank Jateng Pusat, Erik Abibon.
Sementara Wakapolresta Surakarta AKB Sigit saat menggelar jumpa pers bersama Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto dan Wadir Reskrimum AKB Jarot Sungkowo menegaskan, Anggun ditangkap setelah kabur selama seminggu, dan bersembunyi di Desa Panggang.
Selain Anggun, ikut ditangkap seorang pria berinisial DS, yang diduga membantu menyembunyikan tersangka pembawa kabur uang Rp10 miliar di kawasan Gunung Kidul. Ada pula tujuh orang yang ikut dimintai keterangan, terkait kasus tersebut.
Kasus ini bermula pada Senin, 1 September 2025, ketika tersangka diperintah managemen Bank Jateng Wonogiri mengantarkan petugas bank dan dikawal petugas polisi untuk mengambil uang milik perusahaan Rp10 miliar yang dititipkan di Bank Indonesia Solo dan Bank Jateng Cabang Utama Solo.
Tersangka sopir Bank Jateng yang merasa hanya memperoleh gaji kecil selama tujuh tahun menjadi sopir itu tiba tiba memiliki pikiran jahat sewaktu polisi yang bertugas mengawal minta izin ke toilet.
Ternyata Anggun berpikir cepat untuk membawa kabur uang Rp10 miliar, dengan berpura pura mengatakan kepada polisi pengawal uang untuk mencari tempat parkir nyaman.
Anggun yang lepas dari pengawasan dengan cepat kabur keluar kantor bank. Kemudian ia meninggalkan mobil angkut uangnya di daerah Colomadu, dan kemudian berganti mobil rental dengan membawa uang miliaran yang digondol.
Selama pelarian, dirinya dibantu seorang kawan kenalannya, berinisial DS yang kemudian mencarikan rumah di Desa Panggang. Rumah itu baru dibayar separuh, namun kemudian dia tidak sempat kabur lagi karena ditangkap polisi gabungan Resmob.
"Rumah tempat persembunyian yang dibeli itu baru dibayar separuh dan belum sempat dilunasi. Namun Anggun juga membeli mobil dan handphone dan barang lain selama sepekan pelarian," pungkas Sigit. (WJ/E-4)