
KOMUNITAS aktivis 1998 dan alumni Kelompok Cipayung yang tergabung dalam 98 Resolution Network kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Pada Sabtu (20/9), mereka menyalurkan bantuan sembako tahap kedua melalui gerakan bertajuk #WargaPeduliWarga.
Aksi sosial ini menyasar warga Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, serta komunitas pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh dan pemrakarsa 98 Resolution Network, antara lain Haris Rusly Moti, Wahab Talaohu, Eli Salomo, Supriyanto, Gigih Guntoro, Joehanes Marbun, Urai Zulhendri, dan lainnya.
Koordinator panitia #WargaPeduliWarga, Eli Salomo Sinaga, menjelaskan bahwa meskipun kegiatan ini baru dilaksanakan di Jakarta, tujuan utamanya adalah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Juru Bicara 98 Resolution Network, Sulaiman Haikal, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat di tengah tantangan ekonomi yang tengah dihadapi bangsa.
"Jadi intinya kita tadinya ada situasi warga jaga warga, sekarang menjadi warga peduli warga. Bahwa seluruh warga tidak akan ditinggal sendirian dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi ke depan," kata Haikal, Sabtu (20/9).
Haikal menjelaskan bahwa bantuan sembako kali ini difasilitasi oleh BUMN PT Adhi Karya. Sebanyak 1.000 paket dibagikan. 500 untuk warga Kwitang dan 500 untuk mitra ojol. Paket bantuan tersebut berisi beras 5 kg, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Di Kwitang ada 500. Nanti siang kita membagian kepada mitra ojol. Pada mitra ojol sebanyak 500 lagi," ujar Haikal.
"(Aksi ini berjalan sampai) selama dibutuhkan. Apalagi kemarin Presiden sudah memanggil Menteri Sosial dan di situ didorong agar penyaluran sosial safety net, jaring pengaman sosial itu harus segera kepada warga," ucap Haikal.
Lebih lanjut, Haikal menekankan pentingnya kehadiran negara serta keterlibatan berbagai pihak dalam mengatasi dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat.
"Karena kita menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah. Artinya ini perlu kehadiran negara dan bukan cuma negara, semua pihak," tambahnya. (P-4)