Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menargetkan penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 42,5 Gigawatt dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sebagai bagian dari strategi menuju Net Zero Emission 2060.
Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis memastikan dukungan penuh Pertamina NRE dalam pengembangan EBT di Tanah Air. Meski demikian terhadap sejumlah tantangan dalam pembangunan pembangkit EBT, salah satunya terkait persoalan lahan dan kondisi geografis dalam pengembangan Solar Panel yang pada akhirnya diatasi melalui pembangunan floating solar panel.
Selain itu Pertamina NRE juga mengembangkan sektor geothermal (PLTP) dengan potensi pengembangan pembangkit 3 Gigawatt serta pengembangan pembangkit gas to power di Jawa sebesar 1,8 Gigawatt. Didukung Danantara, Saat ini Pertamina NRE bekerjasama dengan PLN telah menandatangani Memorand...