Liputan6.com, Jakarta Proses hukum yang dijalani Vadel Badjideh memasuki babak krusial setelah Jaksa Penuntut Umum menuntut 12 tahun penjara. Meski merasa tuntutan itu tidak adil, Martin dan Bintang Badjideh (kakak Vadel), memilih menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum dan ketetapan Tuhan.
Bintang dan Martin mengaku terkejut saat mendengar Vadel Badjideh dituntut 12 tahun penjara atas kasus pencabulan anak di bawah umur dan aborsi terhadap putri Nikita Mirzani, yakni Lolly. Mereka meyakini standar keadilan yang sesungguhnya hanya milik Tuhan.
"Pasti (sedih), karena tuntutannya besar. Kalau menurut kita ya memang enggak fair, enggak adil. Tapi ya kita balikin lagi ke yang lebih paham, lebih tahu persidangan seperti apa. Yang kita bisa ya doa," kata Bintang Badjideh di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (8/9/2025).
"Kalau fair atau enggak itu kalau dari kita sih serahin sama Allah. Karena sesuatu yang adil semua dari Allah. Jadi kita percayakan kebenaran, keadilan itu hakiki dari Allah. Jadi Allah pasti dekat dengan kebenaran itu," Martin Badjideh menimpali.
Mulai dari Baim Wong menang hak asuh anak hingga Vadel Badjideh ngaku bohong setelah sidang di News Flash Showbiz Liputan6.com.
Ada Pembicaraan Sedikit
Setelah tuntutan dibacakan, keluarga berdiskusi dengan tim penasihat hukum Vadel Badjideh. Martin menjelaskan, ada beberapa hal yang dibicarakan, namun ia menyerahkan seluruh strategi dan teknis pembelaan kepada pengacara yang lebih paham.
"Pembicaraan sih ada sedikit. Cuma teknisnya kita serahkan ke kuasa hukum. Karena kita juga enggak terlalu paham. Intinya kita sama-sama keluarga yang pasti selalu doa dan percaya turun tanganNya Allah tuh pasti ada," jelas Martin.
Allah Mahamelihat
Martin percaya Tuhan Maha Mengetahui setiap detail peristiwa yang terjadi. Ia meyakini, kebenaran tak akan tertukar dan pada saatnya nanti terungkap dengan jelas di persidangan.
"Allah Mahamelihat apapun yang terjadi dari awal sampai sekarang. Jadi saya yakin kebenaran itu pasti terungkap," tegas Martin.
Yang Bisa Kami Lakukan Cuma Itu
Kini, satu-satunya harapan keluarga tertumpu pada doa jelang sidang putusan. Mereka intensif memohon adanya campur tangan Tuhan untuk memberikan hasil yang paling adil bagi Vadel Badjideh.
"Ya, saat ini yang bisa kita lakuin cuma itu. Minta turun tangan-Nya Allah, itu saja. Mau ke mana lagi kita kalau enggak menggantungkan semua harapan sama Allah," tutup Martin.