Home > Edukasi Sunday, 14 Sep 2025, 10:30 WIB
Rangkaian penjurian Pesantren Award 2025 dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap.

Kampusiana—Kementerian Agama segera menggelar Pesantren Award 2025. Ajang penghargaan bergengsi yang digelar untuk mengapresiasi kontribusi pesantren, santri, tokoh, dan pemerintah daerah dalam memajukan ekosistem pesantren di Indonesia itu akan berlangsung 20 Oktober 2025 nanti.
Direktur Pesantren Basnang Said menyebutkan, proses seleksi berlangsung ketat dengan melibatkan banyak pihak agar penghargaan ini benar-benar diberikan kepada figur dan lembaga yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan pesantren.
“Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga turut mendukung dengan menerbitkan surat kawat kepada pemerintah daerah untuk mengusulkan kepala daerah yang dinilai layak menerima penghargaan. Dari proses itu, ada 45 pemerintah daerah yang mengajukan usulan,” jelas Basnang di Jakarta, Jumat (13/09/2025) seperti dilansir laman pendis kemenag.
Selain dari pemerintah daerah, lanjut Basnang, Kemenag juga membuka ruang bagi Kantor Wilayah (Kanwil) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk mengajukan kandidat penerima penghargaan. Meski demikian, penetapan akhir sepenuhnya menjadi kewenangan dewan juri independen yang telah dibentuk.
“Kemenag memberikan kepercayaan penuh kepada dewan juri untuk menetapkan para penerima penghargaan, termasuk untuk kategori bergengsi Lifetime Achievement,” imbuhnya.
Ketua Tim Penilai Alissa Wahid menegaskan bahwa kredibilitas Pesantren Award 2025 sangat ditentukan oleh kualitas proses seleksi yang berlangsung tahun ini. Ia menyebut, jumlah usulan yang masuk mencerminkan antusiasme luar biasa dari ekosistem pesantren.
“Ada 132 usulan untuk kategori Santri Inspiratif, 118 usulan untuk kategori Pesantren Transformatif, dan puluhan usulan untuk kategori kepala daerah. Setelah seleksi administrasi, hanya 10 kandidat per kategori yang masuk daftar pendek (shortlist), kemudian disaring lagi menjadi 3 finalis yang akan mengikuti sesi presentasi dan wawancara,” jelas Alissa.
Menurut Alissa, kategori Lifetime Achievement akan diseleksi secara khusus oleh tim juri, karena menyangkut kiprah tokoh pesantren yang telah memberikan pengaruh besar dan konsisten bagi kemajuan pendidikan pesantren nasional.
“Penghargaan ini nantinya juga akan dilengkapi dengan penerbitan karya tulis para tokoh pesantren penerima penghargaan oleh Kemenag, sebagai bentuk dokumentasi warisan intelektual pesantren,” ujarnya.
Rangkaian penjurian Pesantren Award 2025 dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap. Sidang pertama secara daring pada 18 September 2025 akan menetapkan tiga finalis di setiap kategori. Selanjutnya, sidang kedua digelar secara luring pada 22–24 September 2025 dengan agenda presentasi dan wawancara finalis di hadapan dewan juri.(*)