Pengendalian Sosial dalam Pemulihan Bencana

Terjadinya bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menghadirkan keprihatinan pada seluruh masyarakat Indonesia. Bencana yang memakan korban jiwa, rusaknya fasilitas umum, dan hilangnya rasa aman dan nyaman menjadi tanggungjawab kita bersama sebagai manusia.

Kini masyarakat pascabencana yang berada di tenda evakuasi sedang membutuhkan bantuan dari masyarakat dan pemerintah. Peran pemerintah baik daerah dan pusat diharuskan cepat tanggap dan hadir disisi masyarakat terdampak. Pengendalian sosial pada masyarakat kelelahan pascabencana sangat penting, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan – penjarahan atau kriminalitas lainnya.

Pemerintah harus bertindak dengan mengedepankan fungsi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian harus diutamakan karena menjadi pondasi agar masyarakat bisa bertahan di kondisi pascabencana. Kerentanan ini pada bayi dan anak – anak bila tidak cepat disalurkan dari pemerintah. Kerentanan lainnya tentu masyarakat akan mencari “segala macam cara” untuk menemukan kebutuhan dasar ini.

Kebutuhan kesehatan seperti posko medis sebagai tempat untuk mengobati penyakit yang muncul pascabencana, lagi – lagi kelompok rentan ini adalah anak – anak yang masih belum terbiasa dengan kondisi tidur di tenda darurat.

Kebutuhan untuk memulihkan kondisi mental seperti dibukanya posko rehabilitasi agar tetap bisa berpikir jernih dalam melanjutkan hidup. Memberikan ruang aman bagi para anak – anak yang kehilangan orang tua, karena di kondisi ini anak – anak belum mampu berjuang sendirian.

Terjadinya bencana ini menggerakkan banyak masyarakat dari daerah lain bergerak membuka donasi untuk membantu secara nyata pada para korban. Komunitas bahkan influencer kini sudah mulai manggalang dana dan akan menyalurkan bantuan pada korban langsung. Tentu niat baik ini harus didukung oleh pemerintah setempat untuk memudahkan akses dalam pemberian bantuan ini.

Setelah kebutuhan dasar dan akses bantuan terlaksanakan. Pentingnya menghadirkan layanan pendidikan bagi anak – anak dengan menghadirkan guru untuk memberikan pelajaran. Tujuannya dari layanan ini, anak – anak bisa mendapatkan ruang jeda agar tidak terus memikirkan bencana ini. Selain itu dengan adanya guru, bisa memberikan makna dari kejadian bencana ini.

Pemerintah harus mampu mengkoordinasikan dengan elemen masyarakat lain – Komunitas, Influencer, dan NGO-dalam mengintegrasikan aspek ini semua, segala macam komunikasi dan informasi harus dibuka demi cepatnya pemulihan kondisi pada masyarakat. Sehingga dari pemulihan ini kita bisa saling menguatkan satu sama lain.