Minimalkan Dampak Bencana BPBD Sorong, Prioritaskan Penguatan Kapasitas PRB Kelurahan

(MI/Martinus Solo )

KEPALA BPBD Kota Sorong, Herlin D. Sasabone, S.T., M.M., menegaskan pentingnya penguatan kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di tingkat kelurahan, untuk meminimalisir dampak bencana, terutama menghadapi potensi banjir dan cuaca ekstrem yang kerap terjadi di berbagai daerah. 

Penegasan ini disampaikannya pada kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana dan Pengukuhan F-PRB Kelurahan di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya (PBD), Sabtu, (29/11/2025). 

Dijelaskannya, 35 kelurahan di Kota Sorong kini telah memiliki Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Nama-nama anggota yang telah ditetapkan lurah, menurutnya, telah tersimpan sebagai dasar untuk program lanjutan.

Kata Kepala BPBD, tahun 2026 BPBD Kota Sorong mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan kapasitas forum tersebut. Tidak hanya pelatihan, kegiatan tahun depan juga akan mencakup latihan simulasi bersama lintas instansi.

Ia menyoroti pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca. Ia mencontohkan bencana banjir bandang yang terjadi di Sumatera Utara akibat cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan. 

Menurutnya, kesiapan masyarakat dalam membaca informasi cuaca dari BMKG, termasuk data hujan dan pasang surut air laut, dapat mengurangi risiko banjir.

Dijelaskan Kepala BPBD, pemahaman potensi bencana di lingkungan masing-masing dan latihan berulang akan membantu meminimalisir korban jiwa. Warga diminta memprioritaskan evakuasi kelompok rentan, seperti lansia, balita, ibu hamil, orang sakit, dan penyandang disabilitas jika bencana terjadi.

Tempat evakuasi, lanjutnya, telah tercantum dalam dokumen kebencanaan, mulai dari rumah ibadah hingga sarana pemerintah. Di lokasi evakuasi juga akan disiapkan dapur lapangan serta layanan kesehatan oleh puskesmas.

Ditambahnya, pembentukan PRB merupakan bagian dari tahapan prabencana sesuai UU 24 Tahun 2007, yaitu sebelum bencana terjadi. Forum ini akan membantu pemerintah dalam penyampaian laporan kejadian, penanganan pengungsi, hingga relawan tanggap darurat.

BPBD juga melibatkan tokoh masyarakat, RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga puskesmas dalam penguatan forum tersebut. Kepala BPBD menyampaikan apresiasi kepada narasumber dari BMKG, Basarnas, dan BPBD atas materi kesiapsiagaan yang diberikan.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar forum PRB dapat berperan aktif dalam mengurangi risiko bencana, dan membantu pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Sorong. (H-1)