Media AS sebut rencana dividen tarif tidak logis

3 weeks ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan menyalurkan dividen sebesar 2.000 dolar (1 dolar AS = Rp16.666) kepada warga AS berpenghasilan menengah dan rendah, dengan menggunakan pendapatan yang dihasilkan dari tarif. Namun, rencana tersebut mendapat sorotan dari media AS karena dinilai janggal secara logika dan rasionalitas ekonomi.

"Orang-orang yang menentang tarif adalah ORANG BODOH! Kita sekarang adalah negara terkaya dan paling dihormati di dunia, dengan hampir tak ada inflasi dan harga saham pasar yang menyentuh rekor tertinggi," tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social pada Minggu (9/11). "Dividen setidaknya 2.000 dolar per orang (tidak termasuk orang berpenghasilan tinggi!) akan dibayarkan kepada semua orang."

Trump juga menegaskan bahwa agenda ekonominya mendorong "rekor investasi" di pabrik-pabrik manufaktur, serta mengklaim bahwa AS akan segera mulai "melunasi UTANG BESAR KITA", yang saat ini diperkirakan melampaui 38 triliun dolar AS oleh Departemen Keuangan AS.

Sebuah artikel opini di Wall Street Journal yang dipublikasikan pada Minggu menggambarkan rencana Trump sebagai "momen pembelajaran bagi kelas logika di SMA."

"Mulailah dengan kontradiksi bahwa Tuan Trump dapat membayar rabat tarif dan melunasi utang nasional. Defisit anggaran federal tahunan sekitar 1,8 triliun dolar AS bahkan dengan pendapatan dari tarif, jadi membayar rabat justru akan menambah utang nasional, bukan menguranginya," tulis artikel tersebut.

Artikel tersebut juga mempertanyakan alasan pemerintah AS memberikan kompensasi kepada warganya atas kenaikan harga akibat tarif. Artikel itu menyoroti bahwa jika tarif benar-benar membawa manfaat, seharusnya para pembayar pajak dapat menerimanya tanpa perlu mendapatkan rabat.

Para ekonom berargumen bahwa beban tarif sebagian besar ditanggung oleh konsumen AS. Menurut analisis Goldman Sachs pada Oktober lalu, enam bulan setelah kebijakan tarif Trump diberlakukan, konsumen AS sudah menanggung hingga 55 persen dari total biayanya.

Pengumuman Trump disampaikan di tengah munculnya kembali gugatan hukum terhadap kebijakan perdagangannya. Pekan lalu, Mahkamah Agung mulai mendengarkan argumen mengenai apakah Trump memiliki wewenang berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (International Emergency Economic Powers Act) untuk memberlakukan tarif dan apakah tindakan tersebut melanggar prinsip pemisahan kekuatan dalam Konstitusi.

Pengadilan Perdagangan Internasional AS di New York pada 28 Mei lalu memutuskan bahwa tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump adalah ilegal dan memerintahkan pencabutannya berdasarkan undang-undang tersebut. Pengadilan banding AS pada 29 Agustus menguatkan keputusan pengadilan tingkat pertama itu dengan hasil suara 7 banding 4.

Masih belum jelas kapan Mahkamah Agung akan mengeluarkan putusannya. Apabila pengadilan membatalkan tarif tersebut, pemerintahan Trump menyatakan kemungkinan harus mengembalikan puluhan miliar dolar AS yang telah dipungut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article