
PRESIDEN Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan pengerahan 25.000 tentara ke wilayah pesisir Karibia dan perbatasan Kolombia.
Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang baru-baru ini meningkatkan operasi militer di kawasan tersebut.
Dalam pernyataannya di media sosial, Maduro mengatakan pengerahan ini melibatkan 25.000 pria dan wanita dari Angkatan Bersenjata Bolivarian Nasional kita yang agung untuk menjaga perbatasan serta kawasan timur laut, lokasi kilang minyak terbesar negara itu.
Dia menegaskan tujuan langkah tersebut adalah untuk melindungi kedaulatan, menjaga keamanan dan mempertahankan perdamaian.
Respons terhadap Gerakan Militer AS
Maduro tidak menyebut Trump secara langsung. Namun, Washington sebelumnya menuding Venezuela terlibat dalam jaringan perdagangan narkoba. Trump bahkan mengirimkan armada angkatan laut terbesar dalam beberapa dekade terakhir ke Karibia, termasuk delapan kapal perang, kapal pengangkut marinir, serta jet tempur F-35.
Ketegangan meningkat setelah pasukan AS menenggelamkan kapal yang diduga membawa narkoba pekan lalu, dengan 11 orang di dalamnya.
Trump menyebut kapal itu milik geng kriminal Venezuela Tren de Aragua, meskipun tidak memberikan banyak bukti.
Trump juga memperingatkan akan menembak jatuh jet militer Venezuela jika dianggap mengancam pasukan AS, setelah dua pesawat Caracas mendekati kapal angkatan laut AS di perairan internasional.
Kunjungan Mendadak Pentagon ke Puerto Riko
Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth melakukan kunjungan mendadak ke Puerto Riko. Ia ditemani Jenderal Dan Caine dan disambut oleh Gubernur Jenniffer Gonzalez-Colon.
Gonzalez-Colon menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Trump dan pemerintahannya karena telah mengakui nilai strategis Puerto Riko bagi keamanan nasional Amerika Serikat dan perjuangan melawan kartel narkoba di belahan bumi yang diabadikan oleh diktator narkotika Nicolas Maduro.
Seorang pejabat Pentagon membenarkan kunjungan tersebut, meskipun tanpa rincian lebih lanjut.
Tuduhan Narkotika dan Ketegangan Regional
Washington menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain. Pemerintah AS bahkan menggandakan hadiah menjadi 50 juta dolar bagi siapa pun yang bisa menangkapnya.
Kunjungan Hegseth terjadi beberapa hari setelah serangan AS terhadap kapal penyelundup narkoba yang diklaim berasal dari Venezuela.
Serangan itu menewaskan 11 orang yang disebut sebagai anggota geng Tren de Aragua.
Setelah insiden tersebut, Pentagon menuduh Venezuela menghalangi operasi angkatan laut AS di Karibia, sementara Maduro mengecam penempatan aset militer besar-besaran oleh AS di kawasan tersebut.
Kini ada delapan kapal angkatan laut AS yang beroperasi di Amerika Latin, tujuh di Karibia dan satu di Pasifik, ditambah pengiriman 10 jet tempur F-35 ke Puerto Riko.
Biasanya, kapal penyelundup narkoba dicegat dan awaknya ditangkap, sehingga tindakan AS yang menenggelamkan kapal merupakan langkah yang tidak biasa.
Pejabat Pentagon menegaskan operasi militer melawan kartel narkoba akan terus dilakukan. (TRT World/Fer/I-1)