Kenapa Anak Bisa Sangat Benci dengan Ibu Kandungnya? Ini Penjelasan Psikolog

2 weeks ago 9
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!

Jakarta -

Setiap orang tua selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Namun terkadang orang tua tak lepas dari kesalahan yang memicu konflik dengan anak.

Dalam beberapa kasus, pertengkaran dengan orang tua, terutama dengan ibu, bisa memunculkan rasa benci di hati anak. Ada banyak faktor yang membuat anak menutup diri dan memupuk rasa geram terhadap ibunya.

"Orang terkadang merasa benci kepada ibu mereka jika ibu gagal memenuhi harapan mereka tentang seperti apa seharusnya seorang ibu," kata Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, New York City dikutip dari Very Well Mind.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran ibu yang lebih besar membuat mereka seringkali mendapatkan tanggung jawab penuh khususnya dalam pola asuh. Itu alasan banyak anak yang memiliki ikatan kuat dengan ibu.

Sabrina mengatakan hubungan dengan ibu sering kali rumit. Jarang sekali ibu yang benar-benar jahat, dan di situlah letak masalahnya.

Selain itu, kebencian bisa sangat rumit dan biasanya ditujukan kepada orang-orang yang terhadapnya kita memiliki perasaan yang mendalam. Dengan kata lain, jauh lebih mudah untuk menerima orang yang memiliki kekurangan ketika kita memiliki sedikit sejarah dengan mereka atau tidak harus bergantung pada mereka.

"Masalahnya adalah ibu, seperti semua manusia, tidak sempurna. Artinya, mereka memiliki sifat baik dan buruk. Pengalaman kita terhadap mereka bergantung pada besarnya kekurangan mereka dan juga pada kemampuan dan kapasitas kita untuk menerima kesalahan dan kekurangan mereka," jelas Sabrina.

Beragam pengalaman yang diterima sang anak juga bergantung pada bagaimana sang ibu dibesarkan dan kapasitas sang anak untuk dapat menerima kesalahan dan kekurangannya. Ketika seorang anak merasa diabaikan, tidak diperlakukan dengan baik, atau bahkan diperlakukan abusive, ia bisa memendam perasaan tidak suka hingga benci pada ibu mereka.

Ada banyak alasan mengapa anak merasa terasing dari ibu, dan wajar saja jika anak merasa tidak menyukai ibu. Meskipun tidak ada riwayat penelantaran atau kekerasan di masa kecil, faktor-faktor seperti kepribadian, masalah kesehatan mental, gaya komunikasi, dan penyebab lainnya dapat membuat anak cenderung melepaskan diri dari ibu.

"Kebencian dapat berkembang seiring waktu dan mungkin berasal dari kemarahan yang belum terselesaikan atas pelecehan, pengabaian, atau trauma lain yang terjadi selama masa kanak-kanak. Wajar juga untuk merasa kesal jika orang tua Anda tidak mendukung di saat-saat dibutuhkan, jika mereka terlalu kritis terhadap Anda, jika mereka berharap terlalu banyak, jika mereka gagal melindungi Anda dari luka hati lainnya, atau jika mereka tidak membuat Anda merasa diterima dan dicintai," tandas Sabrina.


(kna/sao)

Read Entire Article