Jalur Darat Menuju Aceh Tamiang yang Terputus Kembali Terhubung

SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan jalur darat menuju Aceh Tamiang yang sebelumnya terputus akibat bencana banjir kini sudah terhubung. Dia berkata truk yang membawa bantuan dari Medan menuju Aceh Tamiang sudah bisa jalan.

"Laporan dari TNI, Polri, BNPB, Bupati Aceh Tamiyang, intinya 2 desember lalu jalur darat yang sebelumnya terputus sudah tersambung," kata Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.

Teddy mengatakan pemerintah sebelumnya memberikan bantuan melalui jalur udara dan laut ketika jalur darat terputus. Kini bantuan sudah diberikan melalui jalur darat. 

Di Aceh Tamiyang terdapat 12 kecamatan dan 261 desa. Semua penduduk itu belum semua mendapatkan bantuan. Dia berharap penyaluran bantuan bisa maksimal dengan terbukanya jalur darat. 

Kementetian Pekerjaan Umum (PU) sebelumnya mencatat sebanyak 14 jembatan di Provinsi Aceh putus akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut sejak akhir November 2025. Putusnya sejumlah jembatan itu menyebabkan akses darat di beberapa titik lumpuh total dan menghambat distribusi logistik serta layanan darurat.

Data hasil inspeksi lapangan hingga 1 Desember 2025 menunjukkan kerusakan jembatan terjadi akibat debit air sungai yang tinggi dan kerusakan oprit. Struktur beberapa jembatan juga terseret arus. Kondisi ini dilaporkan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh setelah melakukan pemeriksaan langsung di lokasi terdampak.

Tercatat beberapa jembatan yang mengalami kerusakan di antaranya Jembatan Weihni Rongka, Krueng Beutong, Krueng Meureudu, Teupin Mane, Kuta Blang, Jamur Ujung, Lawe Penanggalan, Timang Gajah, Jerata, Pelang, Titi Merah, serta tiga lokasi lain yang masih dalam proses verifikasi tim lapangan

Hari ini, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan, kementeriannya saat ini fokus pada perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang terkena dampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

“Sekarang kita fokusnya jalan dan jembatan dulu,” kata dia selepas memimpin upacara Hari Bakti ke-80 Pekerjaan Umum di halaman Gedung Sate, Bandung, Rabu, 3 Desember 2025.

Dody mengatakan, fokus perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut untuk mempercepat pengiriman logistik ke lokasi warga yang terisolasi akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut. Sebab, masyarakat sudah beberapa hari tidak bisa memasak nasi dan lainnya. Pasokan beras pun mulai menipis.

Menurut Dody, sejumlah konektivitas sejumlah daerah terputus akibat infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak. Ia mencontohkan akses infrastruktur jalan menuju Aceh Tamiang masih terputus. Dia menargetkan beberapa hari ke depan jalan menuju Aceh Tamiang bisa tembus. Sedangkan akses menuju Sibolga sudah terbuka.

Dody mengatakan, pengerjaan perbaikan infrastruktur oleh Kementerian Pekerjaan Aumum saat ini difokuskan ke Aceh Tamiang serta Tapanuli Selatan. Ia mengatakan anggaran untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan terdampak banjir dan longsor di Sumatera tersedia. Tapi ia tidak merincinya. “Kalau sudah urusan bencana gak pakai nilai, berapa dibutuhkan, kita ada,” kata Dody.