Dee Company baru saja merilis trailer film horor religi terbaru berjudul Jembatan Shiratal Mustaqim.
Film garapan produser Dheeraj Kalwani ini mengangkat isu korupsi dan balasan di akhirat. Film ini dilengkapi dengan visual neraka, Padang Mahsyar, Surga, hingga jembatan Shiratal Mustaqim, jembatan yang disebut paling menakutkan karena terbentang di atas neraka dan hanya bisa dilalui dengan amal serta doa keluarga.
Film ini bercerita tentang Arya (Raihan Khan), seorang pemuda korban tsunami yang terseret dalam misteri penggelapan dana bantuan. Bersama sang ibu (Imelda Therinne), ia mencoba mengungkap kebenaran, namun justru diteror penglihatan mengerikan tentang jembatan Shiratal Mustaqim.
Angelina Sondakh Merinding Tonton Trailer Film Jembatan Shiratal Mustaqim
Perilisan trailer ini juga dihadiri Angelina Sondakh. Mantan politisi yang pernah terjerat kasus korupsi itu diundang langsung oleh produser sebagai simbol refleksi diri.
"Bagaimana rasanya menonton film tentang koruptor di akhirat setelah pernah merasakannya di dunia? Itu pertanyaan yang kami ajukan, bukan hanya untuk Ibu Angelina, tapi juga untuk publik agar merenung,” kata Dheeraj Kalwani dalam kesempatan tersebut.
Angelina pun langsung memberikan tanggapan usai menyaksikan trailer tersebut. Ibu satu anak ini mengaku merinding karena pernah merasakan pengalaman tak enak saat terjerat kasus korupsi.
"Jujur, menonton trailer ini membuat saya merinding. Saya pernah merasakan pahitnya kesalahan di dunia, dan film ini mengingatkan bahwa di akhirat pertanggungjawaban itu jauh lebih berat. Saya berharap film ini bisa jadi pengingat bagi semua orang, termasuk saya sendiri, untuk terus memperbaiki diri," ujar Angelina Sondakh.
Film Jembatan Shiratal Mustaqim digarap dengan serius, terutama dalam menghadirkan visual akhirat. Proses CGI memakan waktu setahun demi memberikan pengalaman sinematik yang belum pernah ada di film horor Indonesia.
Jembatan Shiratal Mustaqim akan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 9 Oktober 2025. Film ini dinilai bukan hanya sebagai tontonan horor, melainkan juga ajakan refleksi bagi penonton tentang makna amal, doa, dan konsekuensi perbuatan di dunia.