Bireuen (ANTARA) - Dapur umum pengungsian Gampong Raya Dagang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, melayani makan untuk 1.200 pengungsi korban banjir di desa tersebut.
Keuchik (kepala desa) Raya Dagang, Kecamatan Peusangan Mustafa Hasyim di Bireuen, Rabu, mengatakan dapur umum tersebut didirikan untuk masyarakat Gampong Raya Dagang yang mengungsi akibat banjir luapan krueng (sungai) Peusangan.
"Sebanyak 1.200 jiwa warga kami yang mengungsi di meunasah gampong dan gudang di depannya. Dapur umum ini melayani seluruh pengungsi untuk makan pagi, siang dan malam," katanya.
Baca juga: Puluhan korban banjir di Bireuen mulai dapatkan pelayanan kesehatan
Mustafa Hasyim mengatakan Gampong Raya Dagang termasuk desa yang terparah terkena banjir luapan Krueng Peusangan. Warga terpaksa mengungsi, karena rumah mereka tertimbun lumpur.
"Awalnya, yang mengungsi di meunasah ini dari lima desa sekitar Gampong Raya Dagang. Arus pengungsian dimulai pada Kamis (27/11). Setelah beberapa hari, warga dari desa lainnya berpindah mengungsi ke tempat lain. Kini, tinggal pengungsi dari Gampong Raya Dagang," katanya.
Terkait kebutuhan pengungsi, Mustafa Hasyim mengatakan seperti beras mencukupi hingga beberapa hari ke depan. Namun, untuk lauk pauknya masih dibutuhkan, karena persediaan kurang.
Ia menyebutkan bantuan logistik seperti beras selama ini datang dari Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Bireuen, serta lembaga swadaya masyarakat maupun sumbangan dari pihak lainnya.
"Kebutuhan pokok mencukupi hingga beberapa hari ke depan. Begitu dengan air bersih untuk mandi cuci kakus tersedia, karena di meunasah ini ada sumur. Kami juga berharap ada bantuan khusus untuk balita dan anak-anak serta lansia," kata Mustafa Hasyim.
Menyangkut kesehatan warga yang mengungsi, Mustafa Hasyim menyebutkan hingga kini belum ada yang sakit serta membutuhkan penanganan medis dengan serius.
Kalau ada yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit di Bireuen atau ke Puskesmas Peusangan yang jaraknya tidak jauh dari lokasi pengungsian.
Saat ini, kata Mustafa Hasyim, yang diharapkan masyarakat bantuan dari pemerintah daerah mendatangkan alat menyedot lumpur, karena sebagian besar rumah warga tertimbun lumpur.
Baca juga: Ratusan korban banjir di Bireuen butuh tenda pengungsian
Baca juga: Pengungsi di Kutablang Bireuen butuh layanan kesehatan
Kalau lumpur tersebut tidak disedot atau dibersihkan, kata dia, masyarakat akan bertahan lama di pengungsian. Untuk membersihkan lumpur membutuhkan biaya besar, karena ketinggiannya mencapai dua meter
"Kalau pun kami mampu, kami juga tidak tahu membuang lumpurnya ke mana. Apalagi, di sekitar desa kami juga mengalami bencana serupa dan desa mereka juga terendam lumpur," kata Mustafa Hasyim.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379583/original/008279300_1760351169-Artboard_1_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348124/original/066186800_1757768591-persebaya.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367784/original/099774300_1759313808-Sherhan-Kalmurza.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377650/original/070250500_1760140104-AP25283706908321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325476/original/093684600_1755998966-MPL_ID_S16_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277047/original/083807100_1751975773-Sakit_mag.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369643/original/010833600_1759476021-IMG-20251003-WA0016.jpg)

![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376773/original/003374000_1760018952-yaniv-knobel-UvkIx6DMTMk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975262/original/049835800_1729563717-trombosit-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376491/original/018045900_1760005599-penderita_kecemasan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3452055/original/098840500_1620463632-1_000_PAR2003102509358.jpg)
English (US) ·