74 Orang di Agam Meninggal Akibat Banjir Sumatera Barat

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Agam mencatat 74 orang meninggal akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, tim gabungan masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan hingga Sabtu, 29 November 2025, karena masih ada puluhan korban hilang. 

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Agam, jumlah korban meninggal dunia hingga 28 November 2025, pukul 20.00 WIB sebanyak 74 orang yang tersebar di 5 kecamatan. Di Kecamatan Palembayan, sebanyak 27 orang meninggal. 

“Dari jumlah tersebut 21 orang sudah teridentifikasi nama korban. Sedangkan enam lain masih dalam proses identifikasi,” kata Abdul Muhari, dikutip dari keterangan tertulisnya, 29 November 2025.

Korban lain teridentifikasi di wilayah Kecamatan Palembayan. Di Kampung Tangah sebanyak tujuh korban meninggal teridentifikasi. Adapun Kampung Tanggah Timur 9 orang dan Subarang Ala 17 orang meninggal. 

Korban meninggal di kecamatan lain, yakni Kecamatan Malalak 10 orang, Tanjung Raya 2 orang, Palupuh dan Matur masing-masing 1 orang. Korban meninggal di wilayah tersebut sudah teridentifikasi nama oleh petugas. “Pemerintah Kabupaten Agam merilis 78 orang lainnya masih belum ditemukan,” kata Abdul Muhari. 

Jumlah korban hilang di Kecamatan Palembayan sebanyak 69 orang. Sedangkan di Kecamatan Malalak ada 7 orang hilang dan Tanjung Raya 2 orang hilang.

Banjir dan longsor melanda 13 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir. Selain korban jiwa, bencana ini juga melumpuhkan sejumlah akses jalan utama di Sumatera Barat. Jalan Padang-Solok semoat tertutup. Sementara akses jalan Padang-Bukittinggi di kawasan Kelok Sembilan juga mengalami longsor. Kondisi terparah terjadi di Malalak yang tertutup total dari semua akses jalannya.