Liputan6.com, Jakarta- Leicester City bersiap untuk memulai perjalanan baru di bawah kepemimpinan Ruud van Nistelrooy, mantan bintang Manchester United yang dilaporkan akan segera diangkat sebagai manajer baru klub. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi The Foxes.
Van Nistelrooy dikabarkan akan menggantikan Steve Cooper, yang baru saja dipecat setelah hasil buruk yang didapat selama lima bulan terakhir. Di bawah asuhan Cooper, Leicester terpuruk di posisi 16 klasemen Premier League, hanya satu poin di atas zona degradasi.
Menurut laporan dari Sky Sports, Van Nistelrooy, yang sebelumnya menjabat sebagai manajer interim di Manchester United, segera menandatangani kontrak dengan Leicester City. Pelatih asal Belanda ini diharapkan dapat mengubah gaya permainan tim yang sebelumnya sering mendapat kritik tajam.
Van Nistelrooy juga akan memiliki kesempatan untuk memperkuat skuad dengan merekrut pemain baru pada jendela transfer musim dingin mendatang. Tugas ini menjadi tantangan besar bagi Van Nistelrooy untuk memastikan Leicester tetap bertahan di kompetisi tertinggi Inggris.
Meski begitu, Leicester menghadapi kendala finansial yang cukup serius. Klub ini baru-baru ini didakwa melanggar batas kerugian sebesar 24,4 juta, namun berhasil terhindar dari sanksi pengurangan poin. Dengan anggaran yang terbatas, Van Nistelrooy diperkirakan akan memanfaatkan koneksinya di Manchester United untuk mendatangkan pemain dengan biaya terjangkau, termasuk melalui opsi peminjaman.
Dengan semua tantangan dan peluang yang ada, masa depan Leicester City di bawah Ruud van Nistelrooy menjadi menarik untuk disaksikan. Apakah pelatih baru ini dapat membawa perubahan positif dan mengangkat performa tim? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Antony
Ruben Amorim kini menjabat sebagai pelatih baru Manchester United, membawa perubahan signifikan dalam sistem permainan tim. Salah satu dampak terbesar dari perubahan ini adalah berkurangnya peran pemain sayap dalam formasi yang baru diterapkan. Hal ini membuat Antony, yang sebelumnya kesulitan mendapatkan menit bermain di bawah arahan Erik ten Hag, menjadi kandidat menarik untuk dipinjamkan ke Leicester City.
Leicester City dapat melihat Antony sebagai solusi untuk memperkuat serangan mereka, khususnya di sektor sayap kanan. Jika Manchester United membuka peluang untuk meminjamkan Antony ke King Power Stadium, ini akan menjadi kesempatan emas baginya untuk membuktikan bahwa ia masih memiliki potensi di pentas Premier League. Dengan memanfaatkan kesempatan ini, Antony tidak hanya dapat meningkatkan performanya, tetapi juga membantu Leicester dalam memperbaiki lini depan yang selama ini kurang produktif.
Meminjamkan Antony ke Leicester City dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Antony akan mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak, sementara Leicester City akan mendapatkan pemain dengan kualitas yang dapat meningkatkan daya serang mereka. Ini adalah langkah strategis yang dapat membantu Antony untuk kembali menunjukkan kemampuannya di kompetisi tertinggi Inggris.
Dengan perubahan yang dibawa oleh Ruben Amorim, Manchester United berpeluang untuk melakukan rotasi pemain yang lebih efektif. Antony bisa menjadi aset berharga bagi Leicester City jika kesempatan peminjaman ini terwujud, memberikan peluang bagi dirinya untuk bersinar kembali di Premier League.
Jonny Evans
Jonny Evans, bek berpengalaman yang pernah memperkuat Leicester City dari 2018 hingga 2023, kini menjadi sorotan sebagai calon tambahan untuk memperkuat pertahanan tim yang saat ini dinilai lemah di kompetisi Premier League. Meskipun Evans masih terlibat dalam skuad utama Manchester United, performanya dalam sistem baru belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Pada pertandingan terbaru melawan Ipswich Town, Evans terlihat kesulitan beradaptasi dengan formasi tiga bek yang diterapkan. Ia ditarik keluar pada babak kedua, menandakan bahwa ia belum sepenuhnya nyaman dengan taktik yang digunakan. Meskipun demikian, pengalaman yang dimiliki oleh pemain asal Irlandia Utara ini tetap menjadi aset berharga.
Leicester City saat ini sangat membutuhkan stabilitas di lini belakang, dan pengalaman Jonny Evans bisa menjadi solusi yang tepat. Kemampuannya dalam membaca permainan dan mengorganisir pertahanan dapat membantu tim untuk tampil lebih solid. Namun, kemungkinan kepindahan Evans tampaknya kecil, mengingat kontribusinya yang masih signifikan untuk Manchester United.
Selain itu, Evans juga sedang menjalani program lisensi kepelatihan di Carrington, yang menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang baik sebagai pemain maupun pelatih. Hal ini semakin memperkecil kemungkinan ia meninggalkan Manchester United dalam waktu dekat.
Jonny Evans mungkin menjadi pilihan menarik bagi Leicester City untuk memperkuat pertahanan mereka. Namun, dengan kontribusinya yang masih penting bagi Manchester United dan fokusnya pada pengembangan karir kepelatihan, peluang untuk melihatnya kembali ke Leicester City tampak tipis.